Tanjab Barat, LJ.id - Mengenal sosok lebih dekat dari setiap wanita yang menginpirasi akan memberikan semangat dan menumbuhkan kesadaran setiap diri untuk bisa melakukan yang terbaik dalam kehidupan dan profesi yang diemban agar semakin banyak wanita-wanita yang menginspirasi untuk perubahan bagi diri, lingkungan sekitar dan profesinya.
Penulis dalam edisi hari Sabtu, 21 Maret 2020 kali ini mengangkat sosok wanita yang selalu haus untuk belajar. Ia merupakan sosok guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Taman Kanak (TK) Negeri Pembina 3 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Wanita yang memiliki nama lengkap "Aisyah" yang biasa disapa oleh anak-anak dengan sapaan Bunda Aisyah ataupun Ustadzah Aisyah ini merupakan anak kedua dari enam saudara, empat laki-laki dan dua perempuan. Profesi sebagai seorang guru PAUD saat ini bermula karena kecintaannya pada sosok almarhum ayahnya yang juga berprofesi sebagai seorang guru agama dan guru ngaji di kampung halamannya. Sosok ayah tercintalah yang menginspirasi semangat dan jejak perjuangannya hingga menjadi seorang guru PAUD. Wanita dari suku Banjar ini mengawali kariernya sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah.
Meskipun sebagai seorang guru PAUD, tetapi semangat dan perjuangan beliau untuk menjadi seorang guru yang profesional patut diacungi jempol. Semangatnya untuk pendidikan tidak hanya sampai di Madrasah Tsanawiya saja, ia pun melanjutkan pendidikan Madrasah Aliyah ditempat yang sama di Perguruan Hidayatul Islamiyah Kuala Tungkal. Sampai akhirnya ia pun meniti karier bagi profesinya yang akhirnya menghantarkannya pada gelar master S2 di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN STS) Provinsi Jambi. Perjuangan kerja kerasnya diawali kuliah yang dimulai dari Diploma II dan dilanjutkan pendidikan S1 dengan mengambil jurusan PAUD.
Sosok wanita yang mempunyai hobby di waktu kecil sebagai perenang ini karena rumah tempat ia tinggal yang berada di tepian Sungai Pengabuan. Selain berenang, sosok wanita supel ini juga sangat cinta dengan buku-buku yang menjadi aktivitasnya sebagai pembaca yang baik. Buku yang ia gemari adalah buku cerita anak sebagai bagian dalam membangun dirinya sebagai seorang guru agar memahami karakter anak didik. Majalah, koran dan buku-buku yang menarik perhatiannya untuk dibaca salah satu kegemarannya yang tidak bisa ia tinggalkan.
Aisyah merupakan sosok wanita yang keras , tegas dan sangat memegang prinsip. Inilah yang terlihat setelah menamatkan pendidikan SD. Ia meminta pada orangtuanya agar diizinkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lanjut pertama di Kuala Tungkal. Keinginannya yang kuat meskipun harus terpisah dari kedua orangtuanya. Ia dititipkan oleh Ayahnya dengan keluarga di Kuala Tungkal. Kemandirian dan semangatnya untuk pendidikan sebagai modalnya yang akhirnya menghantarkannya pada posisi saat ini.
Di waktu kecil, Aisyah sama dengan anak-anak kecil lainnya yang juga menyenangi ketika bermain di kebun, sawah dan sungai. Aisyah dikenal sebagai sosok yang senang bergaul, ramah, supel dan suka humor. Meskipun menikah di usia muda tidak menyurutkannya tetap semangat belajar dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Wanita yang memiliki moto "Khairunnas Anfa’uhum Linnaas" ini sangat aktif di berbagai kegiatan dan organisasi ataupun komunitas yang ia geluti. Setiap kegiatan yang diselenggaraan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI), baik ditingkat daerah, provinsi dan maupun tingkat nasional, ia selalu terlihat hadir dalam kegiatan tersebut. Kariernya menjadi anggota IGI dimulai pada tahun 2015, kemudian karen akeaktifan dan kiprahnya dalam pendidikan ia pun direkrut menjadi Pengurus Pusat IGPAUD sejak tahun 2017. Wanita yang murah senyum ini juga sebagai Ketua Forum Komunikasi Guru PAI TK Kabupaten Tanjung Jabung Barat sejak tahun 2017, pengurus PGRI kecamatan Tungkal Ilir sejak tahun 2017, dan tahun 2020 ia ditunjuk sebagai Sekretaris pada Komunitas Penggiat Literasi Tanjung Jabung Barat.
Kepiawaiannya dalam berorganisasi memberi dampak pengaruh positif bagi perkembangan karier dan potensinya. Kegemaran membaca ternyata juga berimbas pada dirinya dalam dunia tulis menulis. Menulis baginya menjadi salah satu sarana belajar, karena dengan menulis bisa belajar disiplin, sabar, tekun, telaten dan dapat menuangkan segala rasa, ide dan gagasan yang ada di kepala. Menulis biasanya ia lakukan setelah tugasnya selesai mengajar di sekolah. Dari kebiasaannya menulis akhirnya beberapa karyanya pun terbit baik jurnal, buku, maupun antologi pendidikan.
Bagi sosok wanita berdarah banjar ini, memanfaatkan hidup yang hanya sekali diberikan olehNya yang setiap waktu berlalu tidak akan bisa diputar kembali. Ia ingin hidupnya bermanfaat bagi keluarga dan orang lain yang berada di sekitarnya. Semangatnya berbagi tidak datang dengan sendirinya akan tetapi ia dapatkan ketika berada di antara orang-orang hebat yang menginspirasi hidupnya. Sharing And Growing Together yang merupakan moto IGI adalah sebuah organisasi profesi yang membentuk karakter dan semangatnya untuk terus belajar dan mau berbagi dan menginspirasi bagi oranglain. Kebanggaan dan amanah yang diembankan kepadanya sebagai PP IGPAUD, membuatnya sering turun ke desa-desa yang ada di Kab. TJB. Merasa terpanggil untuk berbagi pengalaman dan menggerakkan guru-guru PAUD di pedesaan, agar semangat dan terus menimba ilmu dalam menambah pengetahuan sehingga menjadi guru yang profesional berjiwa pembelajar.
Tidak hanya keaktifannya di organisasi saja, tetapi ia juga disibukkan sebagai guru dan Asesor BAN Paud Jambi. Aktivitas yang ia jalani tidak membuatnya berhenti berkarya melalui tulisan. Terbukti beberapa kali diundang sebagai peserta dan finalis di tingkat nasional. Prestasi dan penghargaan pernha ia raih. Tahun 2015 ia diundang sebagai peserta Simposium Nasional Guru dan Tenaga Kependidikan di Jakarta, tahun 2016 diundang sebagai 10 terbaik pemakalah nasional kategori penulis artikel pembelajaran tingkat PAUD DIKMAS pada Simposium Nasional Guru dan Tenaga Kependidikan di Bogor, tahun 2017 masuk 5 besar seleksi nasional coach IGPAUD yang diselenggarakan IGI di Jakarta, kemudian masih di tahun yang sama mendapatkan juara 1 guru TK berprestasi tingkat kabupaten. Tahun 2018 masuk 7 terbaik seleksi nasional penulisan E-Jurnal yang diselenggarakan oleh LDP Kresna BIP Surabaya, masih di tahun yang sama ia diundang pada kegiatan nasional TNP ( Temu Nasional Pelatih) di gedung Kemendikbud Jakarta yang diselenggarakan oleh IGI yang bersempena dengan Global Educational Suplies and Solution (GESS) di JCC Jakarta. Tahun 2019 mendapat juara 1 lomba PTK jenjang TK/SD dan juara 3 lomba merancang RPPH jenjang TK/SD tingkat provinsi Jambi yang diselenggarakan oleh APSI Provinsi Jambi.
Bagi sosok wanita yang berjiwa mandiri ini dilahirkan dari sebuah desa dan dibesarkan dari keluarga sedehana bukanlah suatu halangan untuk maju dan mengembangkan diri, berbekal niat yang kuat dan ikhlas dalam meraih Ridho Allah maka Allah akan mempermudahkan segala usaha dan langkah yang dilakukan. Dengan segala keterbatasan, ia mampu bertahan dan tegar meskipun berbagai rintangan dan cobaan yang ia jalani dalam meraih cita-citanya. Semua kerja keras dan keinginan yang kuatlah akhirnya apa yang ia cita-citakan satu persatu tercapai.
Diakhir komunikasi ia pun menyampaikan pesan kepada anak-anak Indonesia "Jangan pernah putus semangat dalam membangun mimpi dan potensi yang ada dalam diri, yakin dan percaya setiap usaha dan kerja keras yang kuat akan menghantarkan setiap orang pada keberhasilan yang diharapkan," sementara untuk guru Indonesia ia berpesan "Lakukan yang terbaik untuk sebuah perubahan bagi kemajuan dunia pendidikan. Setiap jerih payah sekecil apapun yang dilakukan akan tercatat sebagais sebuah amal kenbaikan bagi setiap diri." ujarnya menutupi komunikasi. (*)