Kuala Tungkal, Lenterajambi.id - Inspektorat Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) terus memperkuat komitmennya dalam upaya mencegah korupsi di wilayah tersebut dengan menggelar kegiatan sosialisasi anti korupsi bersama media, Jum'at (8/11).
Kegiatan bertajuk "Membangun Kepedulian Masyarakat Dalam Mencegah Korupsi" ini tidak hanya menekankan pada peran masyarakat, tetapi juga mengundang jurnalis sebagai mitra strategis untuk menyebarluaskan pesan anti korupsi.
Hadir dalam sosialisasi ini, Kepala Inspektorat Tanjabbar, Drs. Encep Jarkasih, CGCAE, yang menyampaikan apresiasinya terhadap media sebagai mitra informasi dan penyuluh di tengah masyarakat. Encep Jarkasih menegaskan bahwa peran media sangat penting dalam menyebarkan nilai-nilai anti korupsi.
"Acara ini merupakan wujud keinginan kami dalam mencegah tindakan korupsi serta memasyarakatkan nilai-nilai anti korupsi. Peran media sangat penting sebagai mitra dan bagian dari penyebar nilai-nilai anti korupsi di tengah masyarakat,” ujar Encep.
Dalam sambutannya, Encep juga memperkenalkan beberapa Inspektur Pembantu (Irban) beserta jajaran inspektorat, sekaligus memaparkan tugas pokok dan fungsi mereka dalam menjalankan peran sebagai pengawas di lingkungan pemerintah daerah. Sosialisasi ini diharapkan dapat memperluas cakupan edukasi anti korupsi dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap bahaya korupsi.
Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh para jurnalis, tetapi juga melibatkan penyuluh anti korupsi yang telah tersertifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyuluh anti korupsi ini menyampaikan berbagai langkah strategis yang bisa diambil untuk mencegah korupsi, mulai dari edukasi dan advokasi, hingga penguatan pengawasan internal di lingkungan pemerintah daerah.
Salah satu topik utama yang dibahas dalam acara ini adalah Monitoring Center for Prevention (MCP) yang didukung oleh KPK. MCP merupakan platform penting untuk memperkuat upaya pencegahan korupsi di instansi pemerintah melalui pengawasan berbasis data dan analisis. Selain itu, Inspektorat juga memaparkan pentingnya Survei Penilaian Integritas (SPI) yang dilakukan oleh KPK untuk mengukur tingkat integritas di lingkungan pemerintah.
Encep menegaskan bahwa hasil SPI ini memberikan gambaran seberapa baik upaya pemerintah daerah dalam membangun zona integritas dan mengurangi peluang terjadinya korupsi.
Lebih lanjut, Encep juga menyoroti tiga pendekatan utama yang digunakan oleh KPK untuk mendukung inspektorat, yaitu pendekatan pendidikan masyarakat, pencegahan, dan penindakan. Pendekatan pendidikan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan korupsi.
Pencegahan dilakukan melalui perbaikan sistem, sedangkan penindakan adalah upaya tegas untuk menindak segala bentuk pelanggaran hukum terkait korupsi. Menurutnya, media dapat menjadi inspirasi dalam menyebarkan informasi yang tepat kepada publik serta mendukung kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah.
"Informasi yang disampaikan oleh media menjadi inspirasi bagi kami dalam mengambil kebijakan yang tepat serta mendorong inspektorat menjadi role model bagi instansi lain," ujar Encep.
Ia juga menambahkan bahwa acara sosialisasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Joko Widodo pada poin nomor 7, yang menekankan pentingnya reformasi politik, hukum, dan birokrasi, termasuk pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Acara ini juga disertai dengan sesi pemaparan dari tim penyuluh anti korupsi yang menekankan pentingnya integritas di setiap lini. Tim penyuluh memberikan pemahaman bahwa korupsi bisa dicegah jika setiap individu memiliki komitmen untuk menolak segala bentuk penyimpangan.
Mereka juga menyampaikan berbagai tips untuk membangun budaya integritas dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat umum.
Pada akhir acara, diadakan diskusi interaktif dan sesi tanya jawab antara peserta sosialisasi dan tim penyuluh anti korupsi. Hal ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan media dalam membangun kesadaran publik tentang pentingnya budaya anti korupsi.
Dalam penutupan acara, Encep Jarkasih menyampaikan bahwa Inspektorat Tanjabbar telah membangun zona integritas sebagai bagian dari pelaksanaan komitmen anti korupsi. Zona integritas ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Selain itu, Inspektorat juga menginisiasi program Ngopi Aktif yang diadakan setiap bulan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendiskusikan isu-isu strategis, termasuk pencegahan korupsi.
Di sisi lain, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Tanjabbar, Yoan Prayuda, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan rasa terima kasih kepada Inspektorat atas pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini.
Menurutnya, keterlibatan media dalam kegiatan semacam ini sangat penting karena media memiliki peran sentral dalam mendiseminasi informasi yang akurat kepada masyarakat.
“Dengan adanya sosialisasi anti korupsi bersama media, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami bahaya korupsi serta mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan berintegritas,” ungkap Yoan.
Acara yang berlangsung di ruang rapat Gedung Inspektorat Tanjabbar ini mendapatkan respons positif dari para jurnalis yang hadir. Mereka menyatakan kesiapannya untuk mendukung gerakan anti korupsi melalui karya jurnalistik yang edukatif dan informatif bagi masyarakat luas.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah positif yang diambil Inspektorat Tanjabbar dalam membangun kesadaran anti korupsi di kalangan masyarakat, dengan menjadikan media sebagai partner strategis. Harapannya, sinergi antara pemerintah daerah dan media ini dapat terus berlanjut untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang bebas dari praktik-praktik korupsi dan semakin transparan dalam setiap kegiatannya.(Aj/*)