Habib Luthfi Didampingi Gubernur Jambi Menghadiri Harlah NU Dan Haul Syekh Muhammad Ali Wahab Di Tungkal Ulu

Habib Luthfi Didampingi Gubernur Jambi Menghadiri Harlah NU Dan Haul Syekh Muhammad Ali Wahab Di Tungkal Ulu

Tungkal Ulu, LenteraJambi.id - Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Barat bekerja sama dengan Banom-Banom NU dan Lembaga NU lainnya menggelar acara Maulid Akbar dalam rangka Perayaan Harlah 1 Abad NU dan Haul Syeikh Muhammad Ali bin Abdul Wahab sekaligus peletakan batu pertama Pondok Pesantren Soleh Al Mubarok, Rabu Malam (22/02).

Kegiatan yang dikomandoi oleh H. Mubarok Asngari selaku pembina Yayasan Tiga Sekawan Soleh Al-Mubarok tersebut juga dihadiri oleh Rais 'Am JATMAN, Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya.

Dalam tausiyahnya, Habib Luthfi bin Yahya menyampaikan point penting terkait peningkatan spiritualitas umat dengan meninggalkan prasangka buruk terhadap orang lain serta menjauhkan diri dari perkataan yang buruk.

“Sayang sekali, mata yang telah bersih luar biasa untuk melihat hal yang menimbulkan prasangka yang jelek. Lebih-lebih jika mencari kejelekan orang. Bahkan terkadang kejelekan seseorang dijadikan modal pengaruhnya. Jadi bukan uang saja yang digunakan, sampai kejelekan orang juga terkadang laku. Tapi jika mata ini selalu terlatih dengan melihat yang bersih, pasti akan prasangka yang baik kepada siapapun. (Begitu pula) tutur kata kita juga, mulut bagian yang sering diwudhui akan mengeluarkan kata-kata yang terhitung bukan menghitung. Kalau uang, kita dihitung rugi keluar-masuknya, takut kalau rugi. Kenapa kalau kita mengeluarkan kata-kata tidak pernah memperhitungkan untung dan ruginya,” kata ketua Majelis Sufi Dunia.

Menurutnya juga, salah satu cara meninggalkan perkataan yang buruk adalah dengan membiasakan diri berkata yang baik. Tidak hanya itu, Habib Luthfi juga mengajak untuk senantiasa berlatih mengamalkan sunah-sunah Nabi Muhammad SAW, karena di dalamnya terkandung hikmah yang luar biasa.

“Andai kata mulut ini terlatih tidak suka ‘mengatai’ orang, pasti mulut ini akan terjaga dengan baik. Satu contoh yang gampang saja, anggota badan ini kalau terlatih mengikuti sunah nabi, pakai baju kanan dulu lepas tangan kiri, pakai celana kaki kanan dulu lepas kaki kiri, masuk kamar mandi kaki kiri dulu nanti keluar kaki kanan dan sebagainya. Apakah itu Sunnah belaka? Tidak. Di dalamnya ternyata luar biasa. Bilamana kita dibiasakan kaki kiri kalau mau masuk kamar mandi, karena kaki kiri hubungannya paru-paru sebelah kanan yang sebetulnya aroma-aroma yang akan menyengat sampai ke jantung tidak akan sampai ke jantung sebab ditangkal paru-paru sebelah kanan. Begitu kaki kanan melangkah, terhempaslah yang sebetulnya menjadi penyakit jantung. Jadi sunah itu bukan sekedar sunah, luar biasa,” ujar Dewan Pertimpangan Presiden tersebut.

Lanjutnya, Habib Luthfi juga menyinggung keutamaan cara makan dengan tangan kanan.

“Kita makan pakai tangan kanan mengapa? Karena di tangan kanan ini banyak enzim yang luar biasa yang hubungannya sama otak kecil dan jantung. Maka apabila kita makan pakai tangan kanan, akan mempermudah membantu pencernaan kita. Lebih-lebih kalau habis makan tidak minum, tidak akan memanjakan enzim kita biar pancreas kita mau bekerja. Kalau diberi kesempatan pancreas kita atau ginjal kita, jauh dari diabetes dan lain-lain. Inilah rahasia tangan kanan,” ungkapnya.

Acara yang dilaksanakan di Desa Gemuruh, Kecamatan Tungkal Ulu itu juga menghadirkan beberapa eleman pemerintah seperti Gubernur Jambi, Forkominda Jambi, TNI-Polri dan Majelis Ta'lim dan juga segenap masyarakat serta komunitas yang ada di Jambi.(*/AJ)