Kuala Tungkal, Lenterajambi.id - Muhammad Zaki menggelar Reses Tahap I Tahun 2024 untuk menjaring aspirasi masyarakat. Kali ini, kegiatan reses berlangsung di Madrasah Diniyah Ta'miliyah Darul Furqon Kelurahan Sriwijaya kecamatan, Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Sabtu (16/11/24).
Dalam Reses II anggota DPRD Tanjabbar mulai tanggal 12 November hingga 17 November ini, M.Zaki menerima sejumlah keluhan dan aspirasi yang disampaikan oleh para Kepala Madrasah Diniyah Ta'miliyah se Kabupaten Tanjabbar khususnya wilayah ilir.
Hadir para Ketua Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Ta'miliyah (FKDT) dari Kecamatan Tungkal ilir H. Abdul Faqih, S.Pd.I, Ustadz Hamdan, MPd.I Ketua FKDT Kecamatan Betara, Ketua FKDT Kecamatan Kuala Betara Ustad Bahruddin. Selain itu hadir juga para kepala Madrasah Diniyah Ta'miliyah Kecamatan Tungkal Ilir, Seberang Kota,Bramitam, Betara,Kuala Betara dan Pengabuan dan para guru MDT.
Para guru MDT tersebut menyampai usulan mulai dari usulan anggaran untuk penambahan insensif Guru MDT (Madrasah Diniyah Ta'miliyah), bangunan Madrasah Diniyah (Madin) dan operasional Madin.
Perwakilan Guru Madin Ustad Hamdan,MPd.I mengatakan dirinya mewakili FKDT Kabupaten Tanjabbar mengucapkan terimakasih kepada PKB Tanjabbar khususnya M.Zaki yang telah memperjuangkan guru madin.
"Kami ucapkan terimakasih kepada PKB Tanjabbar khususnya bapak M.Zaki selaku Ketua DPC PKB dan Ketua Fraksi PKB DPRD Tanjabbar yang telah perhatian terhadap nasib guru madin, saat ini telah dianggarkan honor guru madin sebesar Rp.300 ribu perbulan untuk 1819 guru madin se Tanjabbar, "ujarnya kepada lenterajambi.id Sabtu (16/11).
Dikatakannya, pada tahun 2025 nanti, para guru madin minta penambahan honor dari Rp.300 ribu menjadi Rp.400 ribu per bulan.
"Usulan kami tadi diantaranya, untuk penambahan honor dari Rp.300 ribu menjadi Rp.400 ribu per bulan. Selain itu juga kami juga mengusulkan dana hibah perbaikan gedung madrasah diniyah yang banyak tak layak dan operasional madin," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tanjabbar M.Zaki mengungkapkan permasalahan pertama yang diterimanya adalah terkait tunjangan guru madrasah diniyah (madin) yang notabene masyarakat ingin ada penambahan. Ini dikarenakan jumlah guru yang semakin bertambah lantaran banyaknya anak didik yang butuh untuk pendalaman agama melalui madin.
“Selain penambahan honor guru madin, juga minta hibah bangunan madin ditingkatkan. Tahun ini kita mulai 7 madrasah yang kita anggarkan masih di Kecamatan Tungkal Ilir,"kata Zaki ditemui seusai kegiatan reses.
Dikatakannya, memang untuk Madrasah Diniyah dan pondok pesantren menjadi perhatian utama saat ini, sebab hal ini sesuai instruksi DPP PKB dan salah satu program perjuangan PKB.
"Perda Pesantren dan Pendidikan Agama di kabupaten Tanjabbar kan sudah kita tuntaskan, saat ini tinggal kita realisasikan secara bertahap," ujarnya.(Al/*)