Kuala Tungkal, LenteraJambi.id - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kab. Tanjab Barat Seri 2 bergulir kamis, 24-6-2021 pukul Sembilan pagi, bertajuk Kebebasan Berekspresi di Era Digital.
Webinar dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan. Dalam sambutannya mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital.
"Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik," katanya lewat diskusi virtual.
Pada webinar seri 2 yang menyasar target generasi milenial sukses dihadiri ratusan peserta daring, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Cecep Nurul Alam, ST, MT, Anwar Fattah, ST, M.Ti, Aidhi Zulham, S.AP, dan Gerry, S.AP, M.I.Kom. Influencer yang juga Water Color Ilustrator Ghina Bastiana bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada Sesi pertama, Cecep Nurul Alam menjelaskan tentang Rekam Jejak dalam Kebebasan Berekspresi. Menurutnya kita harus berhati-hati dalam berselancar di dunia maya, karena jejak digital akan tetap ada walaupun sudah dihapus. Cecep menjelaskan cara merawat jejak digital dan dampak positif serta negatifnya.
Giliran pembicara kedua, Anwar Fattah mengenalkan tentang Macam-Macam Aplikasi Percakapan dan Fiturnya. Menurutnya dalam memilih aplikasi kita harus sesuaikan dengan fitur-fitur yang dibutuhkan dan untuk apa aplikasi tersebut digunakan.
Tampil sebagai pembicara ketiga, Aidhi Zulham membahas tentang Mengenal Aplikasi Percakapan, fitur dan perbedaannya. Aidhi memfokuskan pada aplikasi whatsapp, telegram, wechat, line, fb messenger dan signal.
Pembicara keempat, Gerry mengangkat tema Cakap Menggunakan Aplikasi Percakapan. Gerry menegaskan pentingnya memahami fitur dan simbol-simbol dalam aplikasi percakapan. Juga dijelaskan bagaimana melawan hoaks lewat aplikasi percakapan serta tips agar terhindar dari konten negatif.
Ghina Bastiana sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, memberikan tips dalam berekspresi di sosial media. Menurutnya sosial media ibarat dua mata pisau, di satu sisi dampak positif dan juga dampak negatif. "Bijaklah dalam bersosial media," tuturnya.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.
Rina Nurjanah salah satu peserta webinar bertanya tentang Bagaimana menghapus data di internet yang sudah terlanjur di posting. Dijawab Cecep Nurul Alam apapun yang sudah dibagikan sulit dihapus. Untuk itu dia lebih menyarankan untuk berhati-hati sebelum berbagi di internet.
Ada 5 penanya kepada masing-masing narasumber yang diberi kesempatan langsung secara virtual. Masing-masing penanya diberikan doorprize berupa e-money.(9r)