Kuala Tungkal, lenterajambi.id - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kab. Tanjab Barat Seri 3 bergulir rabu, 30 juni 2021 pukul Sembilan pagi, bertajuk Kebebasan Pendidikan Agama Untuk Anak di Era Digital.
Pada webinar seri 3 yang menyasar target orang tua dan tenaga pendidik sukses dihadiri ratusan peserta daring. Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Dr. Komaruddin, MA; Fitria Widi Waluya SP; Drs. KH. Machfudz, M.Ud, dan Dr. Heru Setiawan, S.Pd.I M.Pd.I. Content Creator dan MC Erisa Fadhila bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada Sesi pertama, Dr. Komaruddin menjelaskan tentang pentingnya Pendidikan Agama pada anak di era digital. Menurutnya di era digital ini orang tua harus adaptif dengan mendownload berbagai fitur-fitur dan aplikasi agama di gadget. Komaruddin juga memaparkan bagaimana Al Quran mengajarkan pendidikan agama anak lewat surat Lukman 13-19.
Giliran pembicara kedua, Fitria Widi Waluya mengenalkan tentang Keamanan Digital bagi anak. Disampaikannya di era digital ini anak berpotensi terkena cybercrime. Selama pandemi kejahatan siber meningkat pesat termasuk terhadap anak. Orang tua haris waspada bahaya pelecehan seksual pada anak, seperti chat yg aneh di medsos. Kejahatan digital lainnya yang harus diwaspadai terhadap anak adalah cyberbullying.
Tampil sebagai pembicara ketiga, KH. Machfudz membahas tentang Tantangan orang tua dalam mewujudkan moderasi agama di era digital. Disampaikan ketua PC NU Tanjab Barat tersebut sangat berat permasalahan yang dihadapi orang tua dalam mengasuh anak di era digital ini. Menurutnya perkembangan teknologi tidak bisa dihindari jadi orang tua harus bijak dan cermat dalam membimbing anak.
Pembicara keempat, Heru Setiawan mengangkat tema Cara menanamkan moderasi beragama terhadap generasi milenial di era digital. Menurutnya generasi milenial bisa memanfaatkan media sosial dalam memperoleh dan menyebarkan nilai-nilai islam moderat. Generasi milenial juga harus dilibatkan dalam kegiatan riil yang positif di tengah masyarakat. Kuncinya adalah komunikasi yang baik antara anak dan orang tua.
Erisa Fadhila sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menyampaikan pendidikan agama adalah benteng utama dalam melindungi anak. Menurutnya para content creator juga memperbanyak konten-konten positif di media sosial.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber lewat kolom chat.
Aidhi Zulham salah satu peserta webinar bertanya tentang Apa tips mendidik anak yang punya kemampuan menggunakan gadget lebih dibandingkan orang tua dan tips orangtua yang keduanya bekerja sehingga fungsi kontrol anak sangat berkurang. Dijawab KH Machfudz intinya adalah penanaman akidah sejak dini kepada anak. Misalnya ketika membuka gadget awali dengan Bismillah dan selesai diakhiri Hamdalah.
Ada 10 penanya kepada masing-masing narasumber yang mendapat doorprize berupa e-money. Sementara 4 penanya terpilih diberi kesempatan bertanya secara langsung kepada narasumber.(Gr)