Webinar Literasi Digital Kab. Tanjab Barat Beri Pencerahan Tentang Adaptasi Peserta Didik Dan Guru Dalam Pembelajaran Digital

Webinar Literasi Digital Kab. Tanjab Barat Beri Pencerahan Tentang Adaptasi Peserta Didik Dan Guru Dalam Pembelajaran Digital

KualaTungkal, Lenterajambi.id - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kab. Tanjab Barat Mulai bergulir. Pada senin, (14/6/2021) pukul Sembilan pagi, telah dilangsungkan Webinar bertajuk Adaptasi Peserta Didik dan Guru dalam Pembelajaran Digital.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. "Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik," katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Pada webinar yang menyasar target segmen guru, dosen, mahasiswa hingga orang tua siswa dan sukses dihadiri 140 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Dr. Teguh Widodo, A.KS, M.TP, Dr. Bambang Sadono, SH, M.H, Siti Aisyah, M.Pd, Wisnu Rahmawan, SP. Pegiat media social yang juga Miss Internet Indonesia 2017, Afini Putri Rahmatika, bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.

Pada Sesi pertama, Teguh Widodo menjelaskan tentang Model Pembelajaran di Era Pandemi. Menurutnya dengan situasi sekarang pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan berbagai macam aplikasi. Teguh menjelaskan secara rinci jenis-jenis aplikasi yang bisa digunakan beserta tips menggunakan dalam pembelajaran jarak jauh.

Giliran pembicara kedua, Bambang Sadono mengatakan bahwa perlu mengkreasikan content pendidikan di ruang digital. Pendidik bisa memanfaatkan berbagai substansi bahan ajar secara audio-visual sehingga lebih efektif dalam menyampaikan misinya. Bambang juga menampilkan berbagai contoh video kreatifitas dalam pembelajaran jarak jauh.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Siti Aisyah membahas tentang Dampak Pembelajaran Jauh terhadap Dunia Pendidikan. Siti menjelaskan dampak positif dan negatif pembelajaran jarak jauh.

Pembicara keempat, Wisnu Rahmawan menegaskan pentingnya infrastruktur teknologi dalam literasi edukasi. Wisnu mengungkapkan pentingnya mempercepat transformasi digital lewat kolaborasi empat elemen, mulai dari pemerintah, partner teknologi, asosiasi / komunitas dan media partner.

Afini Putri Rahmatika sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menceritakan pengalamannya sebagai Miss Internet Indonesia 2017 dimana dalam event dirinya diajak mencari bahan agar Indonesia bisa melek digital. Dengan situasi pandemi saat ini mau tidak mau kita harus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Sariaman Siringo Ringo, guru SMP Satu Atap 01 Pengabuan, menanyakan apa yang harus dilakukan oleh guru apabila ada peserta didik yang tidak memiliki perangkat seperti hp dan laptop dan dijawab oleh Bambang Sadono, pemerintah harus bisa menjamin peserta didik mengikuti model pembelajaran daring. Ditawarkan kelompok masyarakat berupa beasiswa. Perlu penyelesaian sosial untuk bersama-sama membantu.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 20 kali webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Tanjab Barat. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.(Gr)