Kuala Tungkal, Lenterajambi.id - Mahasiswa tuntut Senat Mahasiswa (Sema) STAI An-Nadwah transparansi regulasi perekrutan calon panitia Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) STAI An-Nadwah Kuala Tungkal. Latiful Ansori mengatakan kami sebagai bagian dari mahasiswa meminta Sema STAI An-Nadwah Kuala Tungkal memberikan Tata Tertib (Tatib) perekrutan calon panitia KPUM dan disahkan pimpinan STAI An-Nadwah Kuala Tungkal.
“Seperti yang kita ketahui Pihak Sema STAI An-Nadwah telah melaksanakan perekrutan yang informasi nya sangat tidak jelas dibuktikan dengan adanya selebaran yang bulan pada Timeline pelaksanaan nya juga tidak dicantumkan dan bahkan tidak disebarkan melalui media sosial SEMA STAI An-Nadwah Kuala Tungkal, ini bentuk kurangnya sosialisasi sehingga mengakibatkan informasi tidak tersampaikan merata kepada mahasiswa".
Merujuk pada surat keputusan Dirjen Pendis No 4961 tahun 2016, di bagian tata cara pemilihan ketua DEMA. Yaitu SEMA membentuk panitia pemilihan berdasarkan tata tertib pemilihan dan diusulkan ke pimpinan PTKI untuk penetapan. Tugas panitia melaksankan penjaringan bakal calon, penetapan calon, dan pelaksanakaan pemilihan ketua DEMA.
"Sampai hari ini, kita tidak menerima tatib terkait regulasi mengenai perekrutan KPUM dan lain-lain yang ditanda tangani langsung oleh pimpinan STAI An-Nadwah Kuala Tungkal, Bahkan ada beberapa kawan-kawan yang turut mendaftar untuk mencalonkan diri ditolak dengan alasan pendaftaran telah ditutup sedangkan letak kesalahannya sudah sangat jelas bahwa SEMA tidak menyertakan bulan pada Timeline pendaftaran dan selebaran itupun ditempel beberapa hari pendaftaran akan ditutup." Tambahnya.
Kemudian, pada tgl 16 Juli 2022 menurut SEMA STAI berdasarkan selebaran yang ditempel adalah proses verifikasi berkas pencalonan dan pada tgl 17 adalah penetapan Ketua terpilih. Namun, sampai hari ini hasil dari verifikasi berkas dan hasil penetapan ketua terpilih tidak dipublikasi yang kemudian ini menjadi pertanyaan untuk kita semua kenapa hasil dari verifikasi tidak dipublikasikan dimedia.
Kondisi politik kampus seperti ini dan Potret demokrasi yang buruk ini telah ditunjukkan oleh kondisi politik negara kita, bagaimana sistem perpolitikan yang kacau, cacat, dan banyak celah seperti ini sehingga melahirkan sistem pemerintahan yang buruk.(D*)