Webinar Literasi Digital Kab. Tanjab Barat Beri Pencerahan Tentang Pemanfaatan Internet Untuk Menyebarkan Konten Positif Bagi Pemuka Agama

Webinar Literasi Digital Kab. Tanjab Barat Beri Pencerahan Tentang Pemanfaatan Internet Untuk Menyebarkan Konten Positif Bagi Pemuka Agama

Kuala Tungkal, Lenterajambi.id - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kab. Tanjung Jabung Barat seri 13 bergulir kamis, (2/9/2021) jam 14.00 WIB, bertajuk Pemanfaatan Internet untuk Menyebarkan Konten Positif Bagi Pemuka Agama.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Pada webinar yang menyasar target segmen generasi milenial, mahasiswa, orangtua, dan tenaga pendidik ini hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Dr. Nandang Koswara (Dosen Program Doktoral, Pendakwah), Muhamad Arif Rahmat, SHI (Certified Life Coach), Zakaria Ansori, SH.I, MH (Ketua Pengadilan Agama Kuala Tungkal), Mahputriono, SS., M.Pd.I (Kasubbag Bina Mental Spiritual Setda Kab Tanjab Barat). Dini Valdiani, dosen yang juga Pengusaha kasihbahhairtonic bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. 

Hadir pula memberikan sambutannya secara daring, Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag beliau mengatakan Pertumbuhan penduduk dan perkembangan data digital secara bersamaan mengindikasi bahwa penduduk indonesia telah bergeser ke arah urban digital. Tantangan di ruang digital semakin besar. Konten-konten negatif terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat.

Untuk itu, menurut Bupati Anwar Sadar kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik dan menyejukkan. Program nasional literasi digital yang telah diluncurkan Bapak Presiden RI merupakan solusi yang tepat untuk diterapkan secara masif oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Pada Sesi pertama, Dr. Nandang Koswara menjelaskan tentang Konten Positif dalam Perspektif Pemanfaatan Internet. Disampaikannya proses dakwah digital menjadi pembentukan jati diri dan kualitas hidup. Dakwah di internet dibilang sukses jika tumbuh tanggung jawab, spirit, motivasi dan kepercayaan diri murid untuk menjadi yang terbaik di zamannya. Murid senang dan mau belajar agama dengan sendirinya. Konten dakwah positif harus berkualitas, produktif, bermanfaat serta jujur dan sportif. Strategi dakwah di ruang digital harus menarik perhatian mahasiswa dan peserta didik, menyentuh hati dengan sajian relevan, dapat memberikan respon aktual atas kebutuhan mahasiswa dan peserta didik, serta mudah dipahami.

Giliran pembicara kedua, Muhamad Arif Rahmat, SHI memaparkan materi mengenai Memahami Fitur Keamanan Aplikasi Digital dan Media Sosial. Dijelaskannya perintah menjaga diri dan keamanan digital sesuai dengan QS Al-Maidah:105. Agar aman menggunakan aplikasi digital harus memahami resiko siber. Resiko siber adalah resiko kerugian yang terkait dengan sistem teknologi. Bisa berupa kerugian keuangan, gangguan operasional, masalah tanggung jawab atau rusaknya reputasi usaha/pribadi. 

Tampil sebagai pembicara ketiga Zakaria Ansori, SH.I, MH menyampaikan mengenai Etika Digital Menyebarkan Konten Positif bagi Pemuka Agama. Menurutnya etika dalam bermedia digital atau media sosial harus bisa memfilter postingan dari berita hoaks. Saat ini banyak sekali bermunculan hadits-hadits hoaks, meskipun sejak zaman nabi itu juga sudah terjadi. Misalnya di zaman nabi hadits al-lfki tentang Aisyah selingkuh dan menimbulkan isu di Madinah. Untuk itu ketika menerima suatu berita di cek dulu kebenarannya, jika tidak benar jangan disebarkan lagi, jika benar di cek lagi manfaatnya atau apakah menimbulkan kerugian bagi orang lain. Atau jika benar apakah akan menimbulkan kegaduhan. Ditambahkannya dulu musuh kita adalah kebodohan karena penjajahan fisik, sekarang musuh kita adalah pembodohan karena hoaks. Karena itu diperlukan etika digital sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, bertanggung jawab, berintegritas dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri.

Pembicara keempat Mahputriono, SS., M.Pd.I memaparkan tentang Pemanfaatan Internet untuk Menyebarkan Konten Positif Bagi Pemuka Agama. Dipaparkannya konten positif di internet adalah konten yang bermuatan pendidikan untuk mengedukasi dan menginspirasi masyarakat. Kontribusi pemuka agama dalam menyebarkan konten positif dalam bentuk ceramah, kisah bernuansa agama, kata-kata motivasi yang bersumber dari kitab suci dan video-video inspiratif.

Dini Valdiani sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menceritakan sedikit kegiatannya bisnisnya di media sosial. Selain bisnis, media digital juga sering dimanfaatkannya untuk mendengar ceramah agama dari ustadz-ustadz favorit seperti aa Gym. Dini juga menceritakan pengalamannya saat positif covid-19. Berkat kemajuan teknologi selama isolasi dirinya bisa dengan murotal dan belajar ngaji lewat media digital, jadi banyak positifnya.

Webinar ini merupakan yang ke-13 dari rangkaian 20 kali webinar yang diselenggarakan di kabupaten Tanjung Jabung Barat. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.(*)