Webinar Literasi Digital Kab. Tanjab Barat Beri Pencerahan Tentang Menjadi Pelopor Masyarakat Digital Yang Taat Hukum

Webinar Literasi Digital Kab. Tanjab Barat Beri Pencerahan Tentang Menjadi Pelopor Masyarakat Digital Yang Taat Hukum

Tanjab Barat, Lenterajambi.id - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kab. Tanjung Jabung Barat seri 14 bergulir kamis, 9-9-2021 jam 14.00 WIB, bertajuk Menjadi Pelopor Masyarakat Digital yang Taat Hukum

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. 

Pada webinar yang menyasar target segmen generasi milenial, mahasiswa, orangtua, dan tenaga pendidik ini hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Syali Gestanon, S.Sos (Kepala Seksi Pengelolaan dan Aspirasi Publik Dinas Kominfotik), Koharudin S.T (Kepala Seksi Layanan Hubungan Media), Ahmad Jahfar, SH (Tokoh Masyarakat Kab. Tanjung Jabung Barat), Dr. Mohd. Yasin SHI. MH (Komisioner Bawaslu Kab. Tanjung Jabung Barat). Dini Valdiani, dosen yang juga Pengusaha @kasihbahhairtonic bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.

Hadir pula memberikan sambutannya secara daring, bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag beliau mengatakan Pertumbuhan penduduk dan perkembangan data digital secara bersamaan mengindikasi bahwa penduduk indonesia telah bergeser ke arah urban digital. Tantangan di ruang digital semakin besar. Konten-konten negatif terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat. 

Untuk itu, menurut Bupati Anwar Sadar kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik dan menyejukkan. Program nasional literasi digital yang telah diluncurkan Bapak Presiden RI merupakan solusi yang tepat untuk diterapkan secara masif oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Pada Sesi pertama, Syali Gestanon menjelaskan tentang Bagaimana Tips Internet Sehat & Aman, yaitu pertama kita harus menyibukkan diri dengan hal positif, kedua think before posting/comment bagaimana  informasi yang diunggah tidak bisa dihapus dan apa yang diunggah menjadi konsumsi publik. Ingat ada jejak digital, internet sepertu hutan belantara, informasi yang ada butuh disaring kebenarannya (kredibilitas sumber dan validasi data informasi). Sanksi menunggu bagi pengedar informasi palsu. Cek turnbackhoax.id di jakarta ada @jalahoax, dan gunakan filter internet.

Giliran pembicara kedua, Koharudin memaparkan materi mengenai Menjadi Pelopor Masyarakat Digital yang Taat Hukum. Dijelaskannya kita harus menjadi pengguna media sosial yang cerdas lewat 3 cara. Yang pertama pahami UU ITE dan sanksinya, kedua think before you post atau pikirkan dulu sebelum memposting konten dan ketiga think before you share atau berpikir dulu sebelum menyebarkan sebuah konten. Karena media sosial mempunyai dampak positif dan negatif. 

Tampil sebagai pembicara ketiga Ahmad Jahfar, SH menyampaikan mengenai Transformasi Masyarakat Indonesia di Era Digital. Menurutnya di era digital sekarang masyarakat tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi komunikasi. Terjadi pergeseran pola pikir pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam akses dan distribusi informasi. Untuk itu diperlukan pemberdayaan masyarakat di bidang informasi dan komunikasi melalui Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). 

Pembicara keempat Mohd. Yasin memaparkan tentang Etika Digital dalam Penggunaan Internet. Dipaparkannya di dunia internet harus waspada dari dampak hukum penggunaan internet. Mulai dari pelanggaran hak cipta, penghinaan atau pencemaran nama baik, ujaran kebencian, perjudian, berita bohong dan hacking. Agar terhindar dari jerat hukum maka gunakan media sosial untuk hal bermanfaat, untuk berbagi informasi yang mendidik dan menghibur. Kemudian hindari membahas isu sensitif seperti SARA, hindari kalimat porno dan vulgar serta berbagi hal inspiratif.

Dini Valdiani sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menceritakan sedikit kegiatannya bisnisnya di media sosial. Selain bisnis, media digital juga sering dimanfaatkannya untuk mendengar ceramah agama dari ustad-ustad favorit seperti aa Gym. Dini juga menceritakan pengalamannya saat positif covid-19. Berkat kemajuan teknologi selama isolasi dirinya bisa dengan murotal dan belajar ngaji lewat media digital, jadi banyak positifnya.

Webinar ini merupakan yang ke-14 dari rangkaian 20 kali webinar yang diselenggarakan di kabupaten Tanjung Jabung Barat. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.(*)